Bakal Dirikan Bank Mini Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UAS Kencong Studi Banding ke UINSA Surabaya

Bagikan sekarang

Universitas Al Falah Assunniyyah (UAS) Kencong Jember melakukan studi banding di Laboratorium Bank Mini Syariah (BMS) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Rabu, (22/05/2024).

Studi banding tersebut dilakukan Tim pendirian BMS UAS Kencong yang dipimpin langsung Moh Nahrowi selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Muhammad Hamdi Ketua Program (Kaprodi) Ekonomi Syariah (ES) dan Dr. Ahmad Syarofi selaku sekretaris tim sebagai bentuk keseriusan kampus UAS untuk segera memilik BMS.

“Alhamdulillah kedatangan tim UAS diterima dengan baik oleh pihak laboratorium BMS UINSA,” ungkap Nahrowi.

Dirinya menyampaikan, dari studi banding ini ada beberapa hal yang bisa dibuat acuan pendirian BMS seperti yang dilakukan UINSA Surabaya. BMS UINSA Surabaya yang didirikan tahun 2005 ini dulunya merupakan partner dengan Bank Bukopin Syariah selama 2 tahun.

“BMS UINSA ini di SK Rektor UINSA sehingga hanya melayani dosen, staf dan mahasiswa serta alumni UINSA. Semua nasabah wajib membuka rekening dengan setoran awal minimal Rp 25.000,” jelasnya.

Perjalanan BMS UINSA hingga menjadi BMS yang bisa dikatakan sangat bagus hingga saat ini menurut Nahrowi sangatlah luar biasa. BSM UINSA yang awalnya didirikan dengan keterbatasan permodalan, SDM, sistem manual dan sarana prasarana ini bisa terus berkembang berkat kekompakan, kesabaran dan keuletan tim.

“Dipimpin Dr. H. Muhammad Yazid dengan belajar autodidak. Kata beliau permodalan Lab BMS UINSA menerapkan sistem saham, ditawarkan kepada seluruh dosen dan karyawan UINSA,” cerita Nahrowi.

Nahrowi menerangkan, BMS UINSA kini mempunyai produk-produk yang disediakan seperti tabungan Wadiah, tabungan haji umroh, tabungan Qurban, tabungan Aqiqoh, Deposito Mudharabah dengan tabung minimal sepuluh ribu rupiah dan ada juga pembiayaan Murabahah.

“Jadi melayani pembelian laptop, handphone, kipas angin, printer, mobil dan kebutuhan lainnya. Ada juga pembiayaan Qordu Hasan dalam bentuk pinjaman kepada mahasiswa yang membutuhkan pelunasan UKT, sebesar 50% dari UKT. Mahasiswa berkewajiban mengembalikan dana selama 6 bulan kedepan,” lanjutnya.

Ia menambahkan, anggaran Qordu Hasan berasal dari dana zakat, infaq, shodaqoh dan Wakaf yang dikelola oleh lab BMS UINSA dan hebatnya lagi BMS UINSA ini juga menjadi tempat praktik mahasiswa ekonomi untuk belajar dan magang disana selama sepuluh hari sebelum diterjukan di luar.

“Uniknya jika sewaktu-waktu ada pembiayaan yang besar sementara modalnya kurang, maka semua pengurus secara sukarela segera menabung di lab BMS untuk dapat dijadikan modal sementara,”

Dari hasil studi banding tersebut Nahrowi mengaku mendapat ilmu yang luar biasa dan dirinya dan tim sangat termotivasi dan yakin UAS Kencong dalam waktu dekat bisa meniru UINSA Surabaya untuk mendirikan BMS.

“BMS UINSA Surabaya siap membantu kita dalam segi apapun termasuk pelatihan untuk calon SDM Bank di UAS. Semoga forum ini betul-betul menjadi wasilah dan jalur kerjasama tim bank UAS kencong dengan tim Lab BMS UINSA Surabaya untuk berjalan bersama mengambil bagian dalam suksesnya perjalanan perguruan tinggi,” pungkasnya.

Penulis

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top