Universitas Al Falah Assunniyyah (UAS) Kencong Jember semakin dikenal dengan kampus dengan basis internasional. Hal itu dibuktikan dengan berbagai kerjasama di berbagai sektor dengan banyak lembaga luar negeri baik dalam sektor pendidikan, penelitian, pengabdian dan juga sosial.
Termasuk diantaranya dengan suksesnya gelaran International Conference on Education and Sharia (ICES) atau seminar Internasional 2024 pada Sabtu (06/07/2024) seminggu lalu yang diikuti partisipan dan presenter dari berbagai negara seperti Australia, Afrika, Amerika dengan Narasumber yang juga dari luar negeri seperti Malaysia, Turki dan Brunei Darussalam.
Cita-cita besar para petinggi Kampus UAS Kencong menjadikan kampus dengan segudang beasiswa ini menjadi ‘World Clas University’ atau Universitas kelas dunia rasanya bisa segera diwujudkan melihat bagaimana UAS mengirimkan mahasiswanya melakukan magang di luar negeri, mengirim dosennya melakukan penelitian di luar negeri dan lain sebagainya.
Wakil Rektor III UAS Kencong Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Mohammad Dasuki menceritakan, pertama kali UAS Kencong mulai menjajaki kerjasama dengan lembaga luar negeri dimulai sekitar tahun 2018, awal penjajakan ini menurutnya tentu mengalami banyak kesulitan karena memang sebelumnya kampus UAS belum begitu dikenal.
“Dan kita belum punya track record kerjasama dengan pihak luar negeri, belum punya branding sebagai kampus dakwah dan belum punya branding beberapa kegiatan-kegiatan yang kita publis di luar, namun kita terus berikhtiar saat itu dan sedikit demi sedikit kita mulai mendapat kepercayaan dari lembaga luara negeri di Brunei Darussalam, Thailand, Malaysia dan lain sebagainya,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (16/07/2024).
Dasuki mengungkapkan, kepercayaan itu terus dijaga hingga saat ini sehingga tingkat kepercayaan lembaga luar negeri kepada kampus UAS terus naik sangat baik sehingga saat ini tidak lagi kampus UAS yang meminta dan mencari kerjasama tapi beberapa lembaga yang memang sengaja ingin bekerja sama dengan kampus UAS Kencong.
“Prinsipnya apa saja yang dilakukan atau bagaimana membangun relasi itu adalah terus memperbaiki internal kami mulai dari peningkatan SDM, baik tenaga kependidikan, pendidikan, dosen maupun mutu manajemennya. Sehingga ketika mutu internal sudah bagus maka lembaga luar negeri otomatis akan melirik kita untuk melakukan kerjasama,” pungkasnya.
