Ukuran kinerja dosen yang baik ditentukan oleh pencapaian setiap komponen dalam indikator akademik, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam pelaksanaannya sering ditemukan hal-hal yang memposisikan bahwa distribusi ketiga indikator tersebut tidak memenuhi standar yang ditentukan, apalagi ketika didasarkan kepada ukuran atau alat dalam bentuk Beban Kerja Dosen (BKD).
Hal itu disampaikan Wakil Rektor I Inaifas (Bidang Akademik) Dr. Asnawan, M.S.I pada saat memberikan arahan dalam acara ‘Capacity Building: Peningkatan Kualitas dan Kesejahteraan Dosen melalui BKD Internal’ di Aula Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyyah (Inaifas) Kencong Jember, Rabu (21/09/2022).
Disebutkan, kegiatan dimaksudkan sebagai bentuk komitmen Inaifas Kencong dalam peningkatan kualitas dan kesejahteraan dosen di lingkungan kampus setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Asnawan menjelaskan BKD atau beban kerja dosen pada dasarnya merupakan detail laporan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan oleh dosen.
“Adapun isi Tri Dharma tersebut meliputi kegiatan pendidikan dan pengajaran, kegiatan penelitian, kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dan juga penunjang kegiatan Tri Dharma tersebut,” jelasnya.
Menurutnya, adanya ketentuan dan pengaturan terhadap beban kerja dosen bertujuan untuk membagi tugas dosen secara proporsional. Sehingga dari semua tugas dan tanggung jawab seperti yang tercantum dalam Tri Dharma tetap bisa dilaksanakan secara adil.
“Pada akhirnya semua tugas tersebut bisa dilaksanakan dan diselesaikan oleh masing-masing dosen,” cetusnya.
Penulis buku ‘Kaki Langit Pendidikan Islam’ ini menambahkan, kegiatan tersebut merupakan rekomendasi hasil rapat kerja (Raker) serta sebagai respon terhadap diberlakukannya Akreditasi Mandiri yang dikenal dengan istilah LAM atau Lembaga Akreditasi Mandiri.
“Sehingga ke depan Inaifas secara terukur akan melihat Tri dharma perguruan tinggi yang dilakukan dosen setiap semester dan juga memberikan tunjangan khusus bagi dosen tetap yayasan (DTY) yang menyelesaikan BKD serta kesejahteraan melalui kesehatan atau BPJS,” tandasnya.
Lebih jauh, pihaknya berharap penguatan kapasitas dosen ini juga bertujuan agar saling bersinergi antara dosen di setiap program studi (Prodi) terutama dalam penulisan karya ilmiah dalam jurnal, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.