UAS Kencong Gelar Seleksi Baca Kitab Kuning untuk Penerima Beasiswa S2 Pemprov Jatim

Bagikan sekarang

Kencong, Universitas Al-Falah As-Sunniyah (UAS) Kencong menggelar seleksi tahap 1 (Internal) dengan ujian baca kitab kuning untuk calon mahasiswa penerima program beasiswa madrasah diniyah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, Sabtu (22/07/2023).

Seleksi yang berlangsung di 3 ruangan ini diikuti oleh 49 peserta yang lulus administrasi dari 53 pendaftar yang berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Jember dan Lumajang.

Mohammad Dasuki, M.Pd selaku panitia seleksi internal UAS Kencong mengatakan, seleksi tahap 1 berlangsung cukup ketat dengan tes membaca kitab Fathul Mu’in yang pengujinya terdiri dari unsur kiyai dan ustadz yang ada di wilayah Kecamatan Kencong, yakni, KH. Zuhairuz Zaman, B.Sc., M.H selaku Katib Syuriah PCNU Kencong, KH. Mizan Rosyadi, Lc. selaku dosen tetap UAS dan Ustadz Akhmad Zaeni, M.Pd yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor II UAS Kencong.

“Alhamdulillah hari ini sudah berhasil menjaring 15 peserta terbaik yang nantinya akan disetor ke Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Jawa Timur untuk melanjutkan seleksi tahap 2,” ujarnya.

Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor IV UAS ini menjelaskan tujuan adanya program beasiswa ini tak lain, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur melalui Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) ingin meningkatkan dan memfasilitasi Sumber Daya Manusia (SDM) guru madrasah diniyah. Dan kampus UAS Kencong di amanahi untuk mengelola program beasiswa Pascasarjana (S2) Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI).

“Semoga dengan adanya seleksi program beasiswa S2 ini para guru Madrasah Diniyah (Madin) yang ada di wilayah kabupaten Jember dan Lumajang dapat terfasilitasi untuk meningkatkan SDM,” harapnya.

Sementara itu, Ustadz Akhmad Zaeni, M.Pd yang menjadi salah satu penguji seleksi menjelaskan terkait mekanisme penilaian dalam seleksi baca kitab Fathul Mu’in ini meliputi Nahwu, Shorrof, Makna dan Terjemah.

“Tadi yang di ruangan saya ada sekitar 17 peserta dan yang mendapat nilai sempurna hanya 3 orang dan ada 2 orang yang masuk kategori lumayan dalam artiyan mampu tapi belum maksimal. Untuk sisanya yang lain tergolong masih belum siap untuk uji kitab Fathul Mu’in,” jelasnya.

Bagi yang belum lolos, lanjut Warek II tersebut, bisa juga tetap kuliah Pascasarjana di kampus UAS dengan mengikuti program beasiswa Madin internal kampus. Meskipun tidak gratis total namun sudah lumayan ringan mendapat potongan sekitar 12 Juta selama 2 tahun.

“Guru madrasah diniyah lulusan pondok pesantren yang memiliki kompetensi bagus dalam literasi kitab klasik ini sangat pantas dan layak sekali menyandang gelar magister bahkan doktor karena kemampuan yang mereka miliki,” pungkasnya.

Penulis

Scroll to Top