Sarolangun, Jambi — Momen haru kembali terjadi di pedalaman Punti Kayu 2, Air Hitam, Sarolangun, Jambi. Seorang warga Suku Anak Dalam (SAD) bernama Ngarak dengan penuh kesadaran dan keteguhan hati mengucap dua kalimat syahadat dan resmi memeluk agama Islam. Prosesi sakral ini dipandu langsung oleh dua dai mahasiswa Universitas Al-Falah As-Sunniyah (UAS) Kencong Jember, yaitu Jamaluddin dan Syamsul Huda, di awal bulan Syawal 1446 H.
Setelah mengikrarkan syahadat, nama Ngarak diganti menjadi Muhammad Abdullah Hasan—nama baru yang menandai kelahiran spiritualnya sebagai seorang muslim. Momen ini juga disaksikan oleh Zaidun selaku Pemangku Adat, serta Ubaidillah, mualaf dari komunitas SAD yang lebih dahulu masuk Islam tahun lalu.
Peristiwa ini merupakan kelanjutan dari program dakwah berkelanjutan yang telah dijalankan oleh UAS sejak tahun lalu. Sebelumnya, tiga warga Suku Anak Dalam juga telah dibimbing untuk masuk Islam oleh dua dai mahasiswa UAS, yakni Ahmad Rosadi dan Ali Mashan Abbas, yang berdakwah di lokasi yang sama selama satu tahun penuh.
Tak hanya menyampaikan ajaran Islam, para dai mahasiswa ini juga terlibat aktif dalam penguatan aspek sosial masyarakat pedalaman. Salah satu bentuknya adalah terbangunnya Sumber Air Bersih Nahdlatul Ulama, hasil urunan para dermawan, yang menjadi solusi bagi persoalan mendasar warga SAD terkait krisis air bersih.
Rektor UAS Kencong, Rijal Mumazziq Z menyambut kabar ini dengan penuh rasa syukur dan haru.
“Kami memandang ini sebagai anugerah besar dari Allah SWT. Dakwah mahasiswa UAS bukan sekadar aktivitas akademik, tapi wujud pengabdian dan kehadiran Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” tuturnya.
Dengan semangat itu, Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong terus memperluas cakupan dakwahnya sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan sosial. Para mahasiswa bukan hanya dituntut memahami ilmu di ruang kelas, tetapi juga ditantang untuk menerapkan ilmu dan akhlak dalam medan nyata.